Pebedaan Investasi antara Saham, Forex dan Kripto
Beberapa waktu ini rakyat semakin disuguhkan dengan banyaknya pilihan investasi. Tak sekedar berinvestasi, kini rakyat juga sudah mulai banyak yang melakukan trading sebagai alternatif lain untuk mengelola dan mengembangkan keuangannya.
Pilihan instrumen trading juga bervariasi, mulai berasal dari saham, valuta asing atau forex, sampai yang saat ini tengah naik daun adalah aset kripto. Pertanyaannya apa bedanya instrumen investasi itu? Apa saja keunggulan dan kekurangannya?
Bagi sebagian besar yang telah lama menggeluti dunia trading, kemungkinan akan merekomendasikan saham, karena aset ini tergolong aset tradisional dan sudah banyak investor saham yang masuk di dalam jajaran orang terkaya di dunia karena hal tersebut.Tetapi, bagi trader yang menyukai tantangan dan menginginkan profit di dalam jangka waktu lebih singkat, maka mereka cenderung merekomendasikan forex atau aset kripto yang miliki volatilitas tinggi.
Saham
Ketika trading saham, traders membeli atau menjual saham sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meraih laba. Tidak jarang pula transaksi saham dan sekuritas digunakan untuk memastikan harga yang wajar, karena pasar modal merupakan lingkungan yang terkendali.
Mayoritas investor saham membeli saham untuk dipertahankan di dalam jangka yang lama dan mendapatkan laba besar. Tetapi, Tidak jarang pula saham digunakan para trader untuk meraih laba jangka pendek.
Bagi para trader, salah satu kekurangan trading saham adalah adanya jam perdagangan bursa, sehingga waktu trading jadi lebih terbatas dibanding forex dan aset kripto. selain itu, pasar saham relatif bergerak lebih lambat yang berasal dari segi volatilitas dibandingkan dengan forex dan aset kripto.
Nilai sebuah saham dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro maupun mikro. Sebagai contoh, perkembangan ekonomi sebuah negara tengah stagnan dan cenderung turun. Hal ini akan merubah nilai saham perusahaan berbasis di negara itu menjadi turun. Sementara itu, likuiditas saham bergantung terhadap popularitas saham di antara para investor dan modal yang diinvestasikan terhadap saham itu. Inilah sebabnya saham blue-chip seringkali lebih likuid dibanding saham lainnya.
Forex
Meski saham sudah ada sejak lama, pasar forex ternyata merupakan pasar yang paling likuid bersama volume transaksi harian Us$ 6,6 triliun menurut Bank for International Settlements (Bis) tahun 2019. Forex adalah singkatan berasal dari foreign exchange atau perdagangan valuta asing. Didalam pasar forex, trader akan memperdagangkan sepasang mata uang (Forex pairs). Misalnya, Aud/Usd, Usd/Jpy, dan seterusnya.
Biasanya, pasangan forex primer (Major currency pairs) adalah pasar yang paling likuid. Bagi trader, terdapat sebagian laba pasar forex yang sanggup memaksimalkan peluang profit mereka di antaranya fasilitas leverage dan sesi perdagangan overlap.
Pasar forex memang terbuka selama 24 jam sehari, 5 hari seminggu, namun jam perdagangan ini terbagi-bagi pada beberapa sesi perdagangan di semua penjuru dunia. Empat sesi perdagangan primer yaitu New York, London, Sydney, dan Tokyo. Ketika dua sesi terbuka terhadap jam yang serupa, maka kesibukan trading akan semakin aktif dan pasar semakin likuid.
Aset Kripto
Aset ini adalah mata uang digital berbasis blockchain yang mampu dibuat oleh perusahaan, individu, atau bank. Tujuan primer dari adanya aset kripto adalah untuk mendesentralisasikan platform keuangan dengan menghilangkan mediator. Di Indonesia, aset kripto tidak untuk menggantikan mata uang negara (Fiat), dan regulasi terkait perdagangan aset kripto pun masih berbeda-beda di tiap negara. jadi, aset kripto masih lebih banyak digunakan untuk mengelola modal dibanding alat pembayaran.
Layaknya saham, tersedia dua type pengguna aset kripto; investor yang membeli sebuah mata uang kripto dan menahan kepemilikannya untuk periode yang lama, dan trader yang secara aktif mentransaksikan mata uang kripto untuk mendapatkan laba yang berasal dari volatilitas pasar. Dibandingkan dengan forex dan saham, volatilitas pasar kripto jauh lebih tinggi.
Namun, hanya beberapa mata uang kripto yang mempunyai likuiditas tinggi, umumnya yang telah populer layaknya Bitcoin dan Ethereum. Tak sekedar tersebut, pasar kripto terbuka setiap saat. Sentimen pada pasar aset kripto cenderung bertitik berat terhadap faktor ekonomi mikro. Misalnya cuitan Elon Musk beberapa waktu lalu yang kemudian mendorong harga Bitcoin mencapai puncak. Namun ketika cuitan berasal dari pendiri Tesla itu berbalik arah, harga Bitcoin jatuh, apalagi menyeret koin-koin lainnya.
Posting Komentar untuk "Pebedaan Investasi antara Saham, Forex dan Kripto"